Assalamualaikum Warohmatulloh Wabarokatuh
Nak, mungkin
saat membaca surat ini dirimu telah menjadi seorang desainer hebat. Bapak yakin
kemampuan mendesainmu sangat mumpuni. Tapi perkenankan sedikit Bapak bercerita
tentang hidup dan DKV. Sebagai desainer, kita harus bisa hidup dan belajar
hidup dari DKV ,Nak Tak hanya bisa menjadi dunia yang bisa menghidupi kita,
kita sebenarnya bisa belajar banyak dari desain (ketauilah Nak, zaman Bapak
desain belum dihargai seperti zamanmu). Desain itu sama seperti ilmu hidup,
kamu bisa belajar dari setiap bagiannya. Ambilah pelajaran dari kehidupan
desain yang kamu jalani.
Anakku, kamu
pasti tahu SWOT kan, Nak? Ya, Strength
Weakness Opportunity Threats, meski mungkin sekarang sudah tidak dipakai
lagi. Tak hanya untuk desain, tapi kenalilah dirimu dengan analisa SWOT, Nak.
Pahami dirimu, siapa kamu. Apa kelemahanmu, apa kelebihanmu, lakukan
instropeksi diri. Siapa yang mengenal dirinya, dia akan mengenal Tuhannya, Nak.
Kenali dirimu seutuhnya. Gunakan untuk meningkatkan kualitas pribadimu,
rajin-rajinlah melihat diri sebelum melihat orang lain.
Setiap
mendesain tak lepas dari Target Audience
kan, Nak? Kalau kamu jago menganalisa target
audience desainmu, kamu harus pintar menganalisa target audience dalam hidupmu, Nak. Pandai-pandailah menyesuaikan
diri. Ojo keminter, ojo mbodhoni.
Sesuaikan dengan siapa kamu berhadapan, Tak perlu pingin terlihat pintar,
bicaralah seperlunya, sesuaikan takarannya. Kamu harus pandai menempatkan diri,
dimanapun kamu berada. Bersikaplah sewajarnya, sederhana tapi bermakna.
Hargailah
proses dalam hidup, Nak. Seperti kamu melalui tahapan dalam mendesain. Karyamu
yang hebat pasti melalui tahap brainstorm,
lay out kasar, lay out halus, baru sampai final
artwork. Jangan tergesa-gesa, Nak. Nikmati prosesnya, sabar dan tunggulah
waktu yang tepat untuk bertindak. Selalu pilih yang terbaik di setiap
kesempatan, tentu setelah kamu memahami semua yang ada. Kamu harus
memikirkinkan semua kemungkinan yang terjadi, baru kemudian merumuskan yang
terbaik yang mana. Hidup itu perjuangan, Nak. Belajarlah dari orang-orang
sukses, merekapun pasti pernah susah. Namun, mereka tidak berputus asa
menghadapi semua ujian. Belajarlah dari mereka.
Kamu pasti
tahu branding kan, Nak? Bapak tak setuju teori Pak Subiakto, Brand = promise. Bapak setuju teorinya
Sakti Makki,
Berbuat
baiklah karena kamu benar-benar baik, berbuat baik karena kewajiban. Bukan
berbuat baik karena ingin dilihat baik. Kalau berbuat baik, buatlah seutuhnya. Tak
perlu berpura-pura dalam hidup, Nak! Be
You, Son!
Brand = You!
Tak perlu
bersifat komsumtif, karena iklan itu pembohong besar, Nak! Jangan percaya
iklan, karena pembuatnya dibayar untuk membuat setan di otakmu, membuat
keinginan jadi kebutuhan. Dia menciptakan kebutuhan-kebutuhan semu di matamu.
Desainer juga harus belajar ilmu keuangan, biar pandai mengatur uang. Yang
terpenting, jangan terperdaya iklan! Pintarlah membedakan kebutuhan dengan
keinginan. Always trust your hearth! Kamu harus
belajar dari tipografi, Nak. Pelajarilah perannya dalam menyampaikan pesan.
Kamu pasti pernah dengar,
“without type, design like fine art."
Kamu harus bisa membantu orang lain, menyampaikan pesan kebenaran dengan tindakanmu. Migunani tumrap liyan. Jadilah orang yang berguna untuk sesama. Bantu temanmu yang kesusahan, siapapun. Jadilah seperti huruf, menyampaikan pesan ke siapa saja, Nak!
Pahami juga packaging, Nak. Meski terlihat sepele,
besar perannya, Nak. Tak hanya melindungi isi, packaging harus mempunyai nilai estetis dan representasi isinya.
Belajarlah dari dia, berbusanalah yang baik, Nak. Jangan lupa,
"Ajining diri ono ing kedhaling lathi,
ajining sariro ono ing kedhaling busono."
Hormatilah orang lain dengan
berbusana yang baik. Kalau kamu tak menghormati dirimu, bagaimana orang lain
menghormatimu. Tebarlah senyum kepada orang dengan eloknya busanamu. Tak harus
dengan barang branded, seorang desainer harus mampu meramu biar indah. Gunakan
semua teori dalam desain. Use your taste,
Son!
Jangan lupa
belajar nirmana, Nak. Karena nirmana merupakan dasar desain. Kamu pasti akan
menciptakan good design jika paham
nirmana. Hidup juga seperti itu, Nak. Hidup juga perlu agama sebagai dasar.
Jika kamu beragama dengan benar, pasti hidupmu akan indah. Baca dan pelajarilah
Al Qur’an dan sunnah Kanjeng Nabi Muhammad SAW, pasti hidupmu nikmat, Nak. Yang
terakhir, teruslah belajar dan membaca dalam hidup. Dari siapa dan dari mana
saja. Hargai budaya bangsamu.
Wassalamualaikum Warohmatulloh Wabarokatuh
Kanthi tresno,
Bapak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar